Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Tanpa Perasaan

' Kau hanya menghubungiku kala malam sampai pagi Memintaku menemani insomniamu yang makin jadi Kemudian kau pergi beraktivitas hingga malam lagi Dan kembali kau menghubungiku Berkeluh-kesah tentang hari itu Tentang pekerjaanmu yang tiada sudah Tentang rekan kerjamu yang banyak tingkah Tentang kekasihmu yang 'buatmu serba salah Tentang keluargamu yang tak selayaknya rumah Aku jaga aibmu Aku jaga rahasiamu Aku jaga bahkan ragamu Tapi hatimu ... Aku senang dimanfaatkan Aku senang mendengarkan Aku senang berbagi pengalaman Tapi aku tak senang melibatkan perasaan Ji elbatawi Jakarta, Desember 2021

Pelajar Mbeling 2: Miskin Kuadrat

Jadi Anak Pengajian memang harus siap miskin. Seperti kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib, “Kami ridho dengan pemberian Allah pada kami. Bagi kami ilmu dan bagi musuh-musuh kami harta. Sesungguhnya harta itu akan musnah dalam waktu singkat, sedangkan ilmu itu kekal senantiasa.” Kenapa anak ngaji itu miskin, yang saya lihat dan alami di antaranya adalah karena: 1. Jadi lebih susah mendapatkan pekerjaan      a. Anak ngaji yang sudah paham hukum akan memilah pekerjaan-pekerjaan yang akan ia ambil. Anak ngaji tidak akan mau mengambil perkerjaan yang syubhat (samar hukum) apalagi yang jelas haram. Bahkan, ada pula beberapa pekerjaan halal yang tidak sepatutnya diambil oleh orang-orang yang bernama Ahmad atau Muhammad (saya termasuk).      b. Anak ngaji akan berat mengambil tawaran kerja yang jauh, seperti di luar kota. Karena akan jauh dari pengajian atau di sana harus mencari lagi pengajian yang cocok.      c. Anak ngaji akan lebih “dij...