Langsung ke konten utama

Surat Semoga Tak Sampai

As-salamu 'alaikum, Manis. Aku rasa, pertanyaan apa kabar tidaklah perlu. Karena, siapapun pasti tau, kamu sudah punya keluarga kecil yang bahagia selalu. Jangan khawatir, aku turut bahagia, kok. Ya ... meski belum sepenuhnya move on.

Aku senang mengikuti setiap postinganmu yang selalu inspiratif. Tentang refleksi dirimu yang makin arif. Tentang dukunganmu pada rutinitas suamimu yang positif. Tentang aktivitas anakmu yang kian hari makin kreatif, yang notabene selalu kamu berikan mainan-mainan edukatif. Tidak seperti anak-anak generasi terkini, yang dibiarkan ketergantungan gadget sejak usia dini.

Hai, Manis. Masalahku sekarang adalah, bagaimana aku bisa move on, jika kamu sesempurna itu? Apa ada, yang lebih baik darimu?

Sekali lagi, kamu tidak perlu khawatir. Aku tidak akan mengusik kebahagiaan kalian. Aku cukup sadar diri, kalaupun kamu bersamaku, aku belum tentu bisa mengiringimu sampai seperti demikian.

Dan tak lupa aku ucapkan selamat ulang tahun. Semoga kalian bahagia dan berkah selalu. Begitu pun aku.


Ji elbatawi
Jakarta, 26 September 2021

Komentar

Postingan Populer

Dalil Gondrong

Cukur itu rutinitas konyol. Setiap hari kita rawat rambut ini. Sampai suatu hari ada yang bilang rambut kita sudah kepanjangan. Lalu kita cukur, serta membayar jasa pencukur. Rambut kita dikumpulkan, kemudian mereka menjualnya. Mereka dua kali mendapat uang, sedang kita harus merawat rambut ini dari awal lagi. Dengan biaya, tentunya. Ya.. kalau tidak dirawat, kan, nggak nyaman, sekalipun belum panjang. Terus begitu, sampai rambut kita dibilang sudah kepanjangan lagi. "Rapihkan!" Cukur lagi. Sekolah tidak boleh gondrong, kerja tidak boleh gondrong. Apa rambut panjang tidak bisa rapih?? Sekarang sudah jamannya Pomade, Boss, dimana rambut bisa diatur sesuai keinginan dan bertahan sampai seharian. Apalagi kalau sudah bisa diikat, auto rapih, tanpa perlu Pomade, cukup seutas karet. Ah, kalian hanya sirik saja karena tidak mampu merawat rambut sampai panjang.