"Biasa aja dong, nggak usah ngegas gitu."
"Lah, gua ngetiknya biasa aja. Lu-nya aja kali yang bacanya ngegas."
\\
Dalam ilmu Tata Bahasa, pemilihan serta penyusunan kata itu dapat memengaruhi ekspresi tulisan.
Ketika
anda gagal mengendalikan perasaan anda (bahagia, marah dll), maka
pemilihan serta penyusunan kata anda akan terketik/terucap secara
alamiah berdasarkan perasaan anda.
Dan dari situ pulalah lahir
ilmu mendeteksi kebohongan. Itu jua beberapa alasan saya memperdalam
ilmu bahasa: agar tidak mudah dibohongi, pikiran saya tidak mudah
dibaca, dan tahu tata bahasa yang baik untuk berkomunikasi dengan
orang-orang yang patut dihormati.
Dan yang lebih parah dari kesalahan bahasa tulisan adalah tidak digunakannya tanda baca.
Contoh—sepele: "Ji berangkat"
Itu
maksudnya apa? Ngasih tau, nyuruh, atau nanya? Saya yang sedang
buru-buru mau berangkat tidak sempat membalas. Setelah sampai tujuan,
ternyata maksud dia itu bertanya dan mau nebeng. Salah siapa?
Kalaupun saya harus husnuzhon, paling saya balas "iya" lalu langsung ngegas. Saya anggap maksud dia adalah mengingatkan.
Contoh umum yang pernah saya dapat dari guru:
"Kucing makan tikus mati."
"Kucing, makan tikus mati."
"Kucing makan, tikus mati."
"Kucing makan tikus, mati."
Paham kan perbedaan maknanya?
Betapa ngeribetinnya komunikasi chat jika tanpa tanda baca. Anda mungkin biasa saja, tapi lawan bicara anda?
Ji elbatawi
Jakarta, April 2021
Cukur itu rutinitas konyol. Setiap hari kita rawat rambut ini. Sampai suatu hari ada yang bilang rambut kita sudah kepanjangan. Lalu kita cukur, serta membayar jasa pencukur. Rambut kita dikumpulkan, kemudian mereka menjualnya. Mereka dua kali mendapat uang, sedang kita harus merawat rambut ini dari awal lagi. Dengan biaya, tentunya. Ya.. kalau tidak dirawat, kan, nggak nyaman, sekalipun belum panjang. Terus begitu, sampai rambut kita dibilang sudah kepanjangan lagi. "Rapihkan!" Cukur lagi. Sekolah tidak boleh gondrong, kerja tidak boleh gondrong. Apa rambut panjang tidak bisa rapih?? Sekarang sudah jamannya Pomade, Boss, dimana rambut bisa diatur sesuai keinginan dan bertahan sampai seharian. Apalagi kalau sudah bisa diikat, auto rapih, tanpa perlu Pomade, cukup seutas karet. Ah, kalian hanya sirik saja karena tidak mampu merawat rambut sampai panjang.
Komentar
Posting Komentar