Langsung ke konten utama

Utuhkanlah Lagi Hatimu

Kamu telah bersamanya. Kamu sudah lebih dari cukup mengenalnya. Dan kini kamu melihatku, tentu sama seperti saat pertama kamu melihatnya. Matamu hanya bisa melihat segala kelebihannya. Hingga kamu jatuh hati dan menerima cintanya. Sampai kamu mengetahui satu per satu dari pada kekurangannya, menerimanya, serta melengkapinya. Tentunya proses itu tidaklah mudah. Apa kini kamu ingin mengulangi proses itu padaku? Lebih baik tidak. Karena aku tidak seperti dia. Kekuranganku berbeda dengan dia, yang mana kamu belum tentu bisa menerimanya. Apalagi kini dengan hatimu yang telah terbagi. Kasih, utuhkanlah lagi hatimu untuknya. Aku belum tentu sebaik dia bagi hatimu.

Jakarta, Mei 2019
Ji elbatawi



Komentar

Postingan Populer

Dalil Gondrong

Cukur itu rutinitas konyol. Setiap hari kita rawat rambut ini. Sampai suatu hari ada yang bilang rambut kita sudah kepanjangan. Lalu kita cukur, serta membayar jasa pencukur. Rambut kita dikumpulkan, kemudian mereka menjualnya. Mereka dua kali mendapat uang, sedang kita harus merawat rambut ini dari awal lagi. Dengan biaya, tentunya. Ya.. kalau tidak dirawat, kan, nggak nyaman, sekalipun belum panjang. Terus begitu, sampai rambut kita dibilang sudah kepanjangan lagi. "Rapihkan!" Cukur lagi. Sekolah tidak boleh gondrong, kerja tidak boleh gondrong. Apa rambut panjang tidak bisa rapih?? Sekarang sudah jamannya Pomade, Boss, dimana rambut bisa diatur sesuai keinginan dan bertahan sampai seharian. Apalagi kalau sudah bisa diikat, auto rapih, tanpa perlu Pomade, cukup seutas karet. Ah, kalian hanya sirik saja karena tidak mampu merawat rambut sampai panjang.