Langsung ke konten utama

Lampu Merah

 

Lampu merahnya sebentaran banget
Pengamen baru dapat dua logam gopek-an
Penanggok sumbangan masjid baru salam
Pasangan kekasih baru dua garukan dengkul
Ojek online baru cek Hp dan neduh bentaran
Sopir angkot belum beres merapikan recehan
Sales pengobatan cukup gesit sebar selebaran
Sales rokok nan seksi belum ada yang godain
Copet baru melihat target dan mepet-mepet
Emak-emak nyebrang buru-buru lari-lari kecil
Tukang kanebo belum sampai ke yang manggil
Tukang cangcimen belum ngasih kembalian
Pak Polisi belum dapat selfie apik 'tuk laporan
Pak Boss baru aja manggil bocah loper koran
Nyonya Boss masih lagi meratakan lipstiknya
Pemotor jarak jauh belum reda kesemutannya
Pramunikmat masih lagi dinego trio pemuda
Pelanggar lalu lintas tetap saja sudah nerobos
Saya belum selesai baca info konser di baliho
Sedang kamu belum juga menoleh ke arahku
Eh, sudah lampu hijau aja

Ji elbatawi
Jakarta, Desember 2020

Komentar

Postingan Populer

Dalil Gondrong

Cukur itu rutinitas konyol. Setiap hari kita rawat rambut ini. Sampai suatu hari ada yang bilang rambut kita sudah kepanjangan. Lalu kita cukur, serta membayar jasa pencukur. Rambut kita dikumpulkan, kemudian mereka menjualnya. Mereka dua kali mendapat uang, sedang kita harus merawat rambut ini dari awal lagi. Dengan biaya, tentunya. Ya.. kalau tidak dirawat, kan, nggak nyaman, sekalipun belum panjang. Terus begitu, sampai rambut kita dibilang sudah kepanjangan lagi. "Rapihkan!" Cukur lagi. Sekolah tidak boleh gondrong, kerja tidak boleh gondrong. Apa rambut panjang tidak bisa rapih?? Sekarang sudah jamannya Pomade, Boss, dimana rambut bisa diatur sesuai keinginan dan bertahan sampai seharian. Apalagi kalau sudah bisa diikat, auto rapih, tanpa perlu Pomade, cukup seutas karet. Ah, kalian hanya sirik saja karena tidak mampu merawat rambut sampai panjang.