Langsung ke konten utama

Resolusi Omong Kosong

Resolusi omong kosong
Modal skenario bodong
Reputasi hasil nyolong
Karir pun saling serong

Tiada tolong-menolong
Kita masih pembohong
Apa berhak disombong
Resolusi omong kosong


Ji elbatawi
Jakarta, 2 Januari 2019

\\\

Sebelumnya, saya mencoba melihat "Top Nine" Instagram saya. Hasilnya, ternyata selama 2018 saya hanya punya 5 postingan, yang terdiri dari 4 tulisan baru dan 1 tulisan lama. Saya tidak karuan menyadari itu, karena itu disebabkan oleh pekerjaan saya yang terlalu menyita waktu dan menguras tenaga.

Maka saya menulis sajak itu. Sebuah tulisan yang seolah menyinggung seseorang, yang padahal saya sendiri belum mengamalkannya. Kebiasaan saya. Itu adalah salah satu cara yang paling ampuh untuk memotivasi atau menekan diri saya sendiri.

Dan untuk pertama kalinya, saya membuat list resolusi:
1. Membuat minimal 1 tulisan baru per bulan
2. Resign
3. Mencari sumber penghasilan baru yang jam kerjanya lebih fleksibel.

Alhamdulillah, saya resmi resign di bulan 7, mendapat pekerjaan baru di bulan 9 dan sampai akhir 2019 postingan Instagram saya ada 44 yang mana 90%nya merupakan tulisan baru ditambah dengan beberapa postingan saya di blog ini yang juga merupakan tulisan baru.

Berhasil di situ saya jadi bertanya-tanya,
Apakah resolusi itu memang mudah?
Apa karena resolusi saya ringan?
Atau resolusi memang memudahkan?
Kenapa banyak yang mengeluh resolusinya gagal?
Dan...

Apakah resolusi itu penting?

Maka akan saya jalani tahun 2020 ini tanpa resolusi apapun. Akankah saya mengalami kemajuan? Atau bahkan kemunduran? See you..


Ji elbatawi
Jakarta, 4 Januari 2020



Komentar

Postingan Populer

Dalil Gondrong

Cukur itu rutinitas konyol. Setiap hari kita rawat rambut ini. Sampai suatu hari ada yang bilang rambut kita sudah kepanjangan. Lalu kita cukur, serta membayar jasa pencukur. Rambut kita dikumpulkan, kemudian mereka menjualnya. Mereka dua kali mendapat uang, sedang kita harus merawat rambut ini dari awal lagi. Dengan biaya, tentunya. Ya.. kalau tidak dirawat, kan, nggak nyaman, sekalipun belum panjang. Terus begitu, sampai rambut kita dibilang sudah kepanjangan lagi. "Rapihkan!" Cukur lagi. Sekolah tidak boleh gondrong, kerja tidak boleh gondrong. Apa rambut panjang tidak bisa rapih?? Sekarang sudah jamannya Pomade, Boss, dimana rambut bisa diatur sesuai keinginan dan bertahan sampai seharian. Apalagi kalau sudah bisa diikat, auto rapih, tanpa perlu Pomade, cukup seutas karet. Ah, kalian hanya sirik saja karena tidak mampu merawat rambut sampai panjang.