Langsung ke konten utama

Bukan Review Buku: Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat - Mark Manson


"Menginginkan pengalaman positif adalah sebuah pengalaman negatif, menerima pengalaman negatif adalah sebuah pengalaman positif." (Halaman 10)
 
Buku ini membuat dada saya terasa sesak ketika mulai membacanya. Sekitar tahun 2012 lalu, saya pernah menulis artikel yang senada dengan buku ini. Artikel tersebut hanya saya bagikan di laman Facebook. Hasilnya, saya menerima banyak komentar negatif. Sampai akhirnya saya membaca buku ini. Haha.. ternyata selama ini saya tidak salah.

Mark Manson adalah seorang blogger yang sukses di usia muda, yang kemudian mendapatkan kesempatan untuk membukukan segala pemikirannya ke dalam sebuah buku. Dan buku pertamanya ini pun langsung best seller di mana-mana bahkan sampai ke negara kita ini.

Buku pengembangan diri (self improvement) dengan judul nyeleneh ini tidak bermaksud untuk memengaruhi para pembaca agar tidak peduli terhadap segala sesuatu. Manson justru ingin membuka pikiran kita untuk bisa memilih dan memilah mana saja hal-hal yang layak untuk kita pedulikan.

Memahami pemikiran-pemikirannya, kita akan dibuat seperti ... mungkin berkata "iya juga, sih". Manson juga menyertakan beberapa kisah tokoh-tokoh terkenal yang mengejutkan dan pengalaman pribadinya yang cukup luas untuk memudahkan kita memahami materi-materi yang akan dibahas.

Beberapa media mengatakan buku ini hanya untuk usia 17+, karena Manson banyak menggunakan kata-kata kasar bahkan untuk judulnya. Sedangkan untuk versi terjemahannya ini, menurut saya, tidak masalah untuk pembaca usia di bawah 17 tahun. Namun, mungkin mereka akan kesulitan untuk memahaminya karena gaya bahasanya yang agak berat.


Ji elbatawi
Jakarta, Juli 2019

Komentar

Postingan Populer

Dalil Gondrong

Cukur itu rutinitas konyol. Setiap hari kita rawat rambut ini. Sampai suatu hari ada yang bilang rambut kita sudah kepanjangan. Lalu kita cukur, serta membayar jasa pencukur. Rambut kita dikumpulkan, kemudian mereka menjualnya. Mereka dua kali mendapat uang, sedang kita harus merawat rambut ini dari awal lagi. Dengan biaya, tentunya. Ya.. kalau tidak dirawat, kan, nggak nyaman, sekalipun belum panjang. Terus begitu, sampai rambut kita dibilang sudah kepanjangan lagi. "Rapihkan!" Cukur lagi. Sekolah tidak boleh gondrong, kerja tidak boleh gondrong. Apa rambut panjang tidak bisa rapih?? Sekarang sudah jamannya Pomade, Boss, dimana rambut bisa diatur sesuai keinginan dan bertahan sampai seharian. Apalagi kalau sudah bisa diikat, auto rapih, tanpa perlu Pomade, cukup seutas karet. Ah, kalian hanya sirik saja karena tidak mampu merawat rambut sampai panjang.