Hidup dalam keterbatasan Dengan uang yang pas-pasan Dan habis tak tersisa demi 17-an Di tempat tinggal pun sekolahan Sebagai wali murid dan warga Dipaksa menyumbang untuk hal sia-sia Bukankah kesejahteraan rakyat lebih utama Daripada acara yang hanya huhu-haha "Sumbangan sukarela," katanya Tapi ada batasan minimal nominalnya Berdasarkan hasil rapat beberapa pejabat Dengan tanpa memedulikan rakyat yang melarat Dan di akhir acara Panitia bertamasya ria Dengan "sisa dana," katanya Sementara ada bocil menangis tak dapat hadiah Bukan salah acaranya Hanya tak suka caranya 17 Agustus bukan lagi peringatan kemerdekaan Melainkan penjajahan jua berbalut kesukarelaan Jakarta, Agustus 2022 Arfan & Ji elbatawi
Pada dasarnya saya tidak suka membaca. Jadi, seharusnya tulisan saya juga cocok untuk orang-orang yang kurang suka membaca..